NEW YORK--Minggu ini bursa saham dunia dirusak oleh kehancuran yang paling dalam sejarah bursa. Peristiwa itu merupakan akibat gelombang kepanikan para investor yang menjual saham secara besar-besaran meski sebelumnya bursa saham pernah mengalami masa kejayaan di Asia, bursa saham Eropa dan Wall Street, Amerika Serikat (AS). Kekacauan perdagangan saham itu dpicu oleh pengunguman pemerintah china yang menyatakan tidak akan mendanai lagi anggaran yang membengkak bahkan telah mengelami defisit perdagangan dengan Amerika Serikat yang disebutkan "pemboros" sehingga china "tidak bersedia untuk hidup dalam batas kemampuannya", akan tetapi AS malah "bersikeras untuk mengkambinghitamkan China atas masalah-masalah ekonomi di dalam negerinya". China juga tidak akan bersedia ikut melanjutkan upaya memperkuat nilai tinggi " dolar yang makin tidak bernilai" itu.
Ketika China mulai menjual murah (dumping) aset-asetnya di AS lewat bursa saham di Wall Street, harga saham dan obligasi jatuh merosot. Hal itu menimbulkan kepanikan yang kemudian segera menyebar ke pasar-pasar modal di seluruh dunia bertepatan ketika harga emas membumbung tinggi melebihi U$$ 1.000 per ons. Penduduk dunia--terutama para investor--mendadak sangat takut terhadap depresi dunia yang diperkirakan kian mendalam.
Tindakan-tindakan China itu telah ditafsirkan secara luas diseantero dunia, dan merupakan pembalasan keji kepada kongres AS yang memutuskan untuk menerima tarif proteksionis yang kaku atas berbagai jenis barang pabrikan China. Pelaksanaan pemilihan presiden yang akan dilakukan beberapa minggu lagi, dan kedua dewan Kongres AS bertekad memenangkan pemilihan, akan tetapi ekonomi AS tetap mengalami kemunduran. Oleh karena itu, pihak Republik dan Demokrat sama-sama mendesak dibentuknya UU tambahan untuk menyelesaikan berbagai masalah mulai dari perdagangan yang terus berkembang seperti barang tiruan yang dilakukan oleh China.
Sejak tahun 1980, menurut Adam Smith perekonomian China tumbuh hampir 10% per tahun--dan hal itu mengejutkan karena pertumbuhannya meningkat tiga kali lipat. Selama pertumbuhan ekonomi itu,Chna jau h mengalahkan "keajaiban ekonomi" yang dialami oleh Jepang pada tahun 1980-an. Bahkan China jauh mengungguli "Keempat Macan" Asia yang dibaggakan yaitu--Hongkong, Korea, Taiwan, Singapura--yang mengalami masa kejayaan ekonomi. Mengingat kemampuan China yang telah terbukti untuk menaklukan pasar ekspor satu demi satu, pertanyaan yang jelas: Bagaimana China sanggup muncul sebagai "pusat pabrikan" (factory floor) dunia? Jawabannya terletak dalam "senjata produksi massal" uama China--Harga China. Kesembilan "penggerak" ekonomi utama Harga China adalah sebagai berikut:
- Pekerja berupah rendah dan berkualitas tinggi serta tenaga kerja yang sangat displin, berpendidikan, dan tidak memiliki serikat buruh.
- Peraturan kesehatan dan keselamatan pekerja yang minimal.
- Peraturan lingkungan dan penegakannya yang longgar.
- Peran PMA yang memberikan kekuatan dan dorongan.
- Bentuk organisasi industri yang sangat efisien, yang dikenal sebagai "gugus jaringan" (network clusterring).
- Subsidi pemerintah secara besar-besaran terhadap sekian banyak industri yang ditentukan.
- Hambatan perdagangan proteksionois "Tembok Besar" khususnya bagi "industri yang baru didirikan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar